Korea Utara tolak perundingan dengan AS terkait tawaran perundingan perdamaian baru yang dianggap melanggar standar ganda internasional. Meskipun AS berupaya memulai dialog, Korea Utara menegaskan penolakan untuk melanjutkan perundingan pada Rabu (29/11/2023).

Kim Yo-jong, kepala kebijakan luar negeri Korut dan adik perempuan Pemimpin Korut Kim Jong-un, mengkritik keras "standar ganda yang ekstrim" yang diaplikasikan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pekan ini terkait peluncuran satelit mata-mata Pyongyang. Menurut Kim, AS meminta Korea Utara, yang juga dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), untuk menetapkan waktu dan agenda perundingan baru.

"DPRK tidak akan pernah bertatap muka dengan AS jika kedaulatan suatu negara merdeka menjadi agenda perundingan," tegas Kim dalam pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Kim menilai ancaman terhadap perdamaian internasional berasal dari tindakan sewenang-wenang dan kecongkakan AS yang dianggap mengganggu dan menindas DPRK, bukan dari pelaksanaan hak kedaulatan negara tersebut.

Pertentangan antara diplomat AS dan Korea Utara di DK PBB mengenai hak Pyongyang mengembangkan sistem senjata untuk mempertahankan diri semakin memanas. Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield membantah klaim bahwa uji coba rudal kontroversial Korut bersifat defensif, menyebutnya sebagai respons terhadap latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan.

Thomas-Greenfield menawarkan "dialog tanpa prasyarat" dan menekankan bahwa DPRK hanya perlu menerima tawaran AS. Namun, Kim menanggapi dengan menyebut sikap dan perilaku AS sebagai "bermuka dua" dan menuduh mereka menerapkan standar ganda.

Pada Selasa, Kim Jong-un memuji peluncuran satelit sebagai terobosan militer besar yang menandai "era baru kekuatan ruang angkasa." KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korut telah meninjau gambar-gambar yang dihasilkan oleh satelit, termasuk "wilayah sasaran utama," seperti pangkalan militer AS, Pentagon, dan Gedung Putih. Sementara AS menilai peluncuran tersebut melanggar sanksi DK PBB terkait penggunaan teknologi rudal balistik.


--------------------------------------------------  Blogger Partner   --------------------------------------------------

Apa ItuArah Mata AnginArea TimurArsigubarArti Kata KekinianBacklink GratisBacklink ZombieBCE GroupsBlack AntCara MembuatCara MengatasiDesain UndanganDoa Harian IslamiEast CultureEast NewsEmka CardEmkastocksFlat WorldGranadaHidoep DjayaKabaremkaKabar SiguKabar TribunKarunia JayaLensa TimurLentera SiguLeonidasManual SpeakerMaster PercetakanMaster Stempel SurabayaMat BonekMedia Bonek dan PersebayaMedia Sepakbola NasionalMedia SiguMutu ManikamNight ZooPara NadaPercetakan EmkaPragmatis NewsProfil DariSerba EmkaSi GendutSiapa ItuSigu NewsSpirit TimurStempel Murah Surabaya,
 Stempel SurabayaTukang CeritaUndangan Murah SurabayaValladolidWarta SiguWarta TimurZenithism